4 Metode Pembuatan Jenis Vaksin Corona Untuk Menangkal COVID-19

Semua orang menginginkan vaksin corona yang efektif melawan virus COVID-19. Saat ini, lebih dari 100 tim ilmuwan di seluruh dunia sedang meneliti dan menguji jenis vaksin corona yang dapat melawan virus SARS-CoV-2 secepatnya. Para ilmuwan telah mengembangkan jenis vaksin corona berikut untuk memerangi virus Covid-19


Virus Corona yang Nonaktif
Jenis vaksin corona dari virus yang tidak aktif adalah pengimun yang membunuh virus tersebut. Umumnya para ilmuwan menggunakan bahan kimia berupa formaldehida saat membunuh virus yang akan digunakan sebagai komponen vaksin.

Keuntungan: Tidak seperti vaksin virus hidup, vaksin ini dapat digunakan untuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Kekurangan: Tidak akan menimbulkan respon imun yang kuat seperti virus hidup. Perlu menumbuhkan sejumlah besar virus, yang mungkin membutuhkan waktu.

Pengembang: Sinovac, Institut Biologi Beijing, Institut Biologi Wuhan, Perusahaan Bioteknologi Bharat, dan Akademi Ilmu Kedokteran China.

Virus Hidup yang Dilemahkan
Jenis vaksin corona ini berasal dari virus yang dilemahkan secara genetik, sehingga tidak dapat menginfeksi sel dan bereproduksi secara efisien. Kandidat pengimun SARS-CoV-2 jenis ini menggunakan metode rekayasa genetika berteknologi tinggi yang disebut deoptimisasi kodon. Di mana virus dibangun ulang dari awal dengan cara menggabungkan mutasi yang telah ditargetkan. Tak satupun dari prototipe vaksin corona yang berhasil diuji pada manusia.

Keuntungan: Mirip dengan infeksi nyata, biasanya memberikan perlindungan jangka panjang setelah minum obat, dan terkadang bahkan perlindungan seumur hidup.

Kekurangan: Tidak sesuai untuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah, orang yang menjalani transplantasi organ atau masalah kesehatan jangka panjang. Virus hidup perlu didinginkan, membuatnya sulit untuk diangkut dan tidak dapat digunakan di negara-negara di mana lemari es tidak tersedia.

Vaksin Corona Subunit Protein
Pengimun protein subunit adalah pengimun untuk melawan beberapa virus. Dengan pengimun ini, protein diproduksi secara in vitro. Diketahui pada virus SARS-CoV-2, terdapat bagian virus yang biasanya menjadi sasaran yakni protein spike.

Secara tradisional, pembuatan protein dilakukan dengan menggunakan pelarut (seperti eter) untuk memecah seluruh virus menjadi fragmen. Namun, sekarang mungkin untuk menggunakan teknologi genetik rekombinan untuk menyelesaikan pekerjaan ini, di mana gen untuk protein dimasukkan ke dalam organisme lain untuk menumbuhkan protein dalam jumlah besar.

Keunggulan: Dapat diproduksi lebih cepat dari vaksin corona hidup.
Kekurangan: Tidak akan menghasilkan respon imun sekuat pengimun virus secara keseluruhan. Penting untuk memasukkan senyawa yang disebut adjuvan untuk meningkatkan respon imun pasien. Itu tidak dapat meningkat secepat produksi vaksin RNA atau DNA.

Vaksin Corona Partikel Mirip Virus
Pengimun yang menggunakan partikel mirip virus adalah tipe subunit vaksin khusus. Protein yang ada pada zat tersebut akan menjadi sekumpulan partikel buatan, dengan model mirip virus terhadap sistem kekebalan manusia. Mereka mengikat virus dan memasuki sel.

Beberapa pengimun yang menggunakan VLP beredar di pasaran di antaranya HPV (Human Papilloma Virus) serta Hepatitis B.

Keuntungan: Menghasilkan respon imun yang lebih kuat dibandingkan pengimun subunit biasa. Kecepatan produksinya jauh lebih cepat daripada vaksin tradisional.

Kekurangan: Memastikan stabilitas dan pemurnian dapat meningkatkan waktu produksi. Mungkin sulit untuk diproduksi secara massal.

Demikian beberapa jenis vaksin corona yang tengah dikembangkam oleh para ilmuwan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda. Tetap selalu jaga kondisi Anda dan patuhi protokol kesehatan.